Selasa, 23 September 2008

AMBARUKMO DIGILAS HOTEL DAN MALL

Pesanggrahan Ambarukmo merupakan bangunan milik kraton Yogyakarta yang dibangun pada masa Hamengku Buwono (HB) V (1823-1855), lalu disempurnakan oleh HB VII sebagai rumah peristirahatan. Pesanggrahan ini merupakan salah satu dari 13 pesanggrahan milik kraton yang masih tersisa, sedangkan 31 pesanggrahan lainnya telah lenyap tak bersisa. Konon Sultan HB VII juga meninggal di pesanggarahan itu pada tanggal 30 Desember 1921. Pesanggrahan ini jelas merupakan bukti nyata sejarah eksistensi kraton dan kota Yogyakarta yang sangat penting bagi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.

Menurut UU no 5 tahun 92, bangunan ini dapat digolongkan Benda Cagar Budaya.
Denah Rekostruksi Pesanggrahan Ambarukmo
(klik gambar untuk lihat penuh)


Foto Pendopo Pesanggrahan Ambarukmo
(klik gambar untuk lihat penuh)

Namun sejak tahun 1960-an pusaka ini telah rusak oleh Modernisasi. Gendok Kiwo-nya telah lenyap ditubruk Hotel Ambarukmo. Lalu kembali pada tahun 2006, Gendok tengen-nya dilahap Supermall Ambarukmo Plaza. Ironisnya hal ini telah direstui pihak kraton Yogyakarta sendiri.

Perda No. 11 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya dan Benda Cagar Budaya yang ada sekarang hanya menjadi harimau tanpa gigi. Begitu tinggi dalam menuliskan prinsip-prinsip pelestarian, tapi di dalamnya tak mencantumkan pasal-pasal mengenai sanksi bagi pelanggaran pelestarian. Juga tak ada penjelasan yang lebih jelas mengenai hak dan kewajiban Keraton Yogyakarta dan Pura Paku Alaman sebagai pemilik aset-aset budaya yang tak ternilai harganya. Bahkan, kedua kompleks istana itu pun belum berstatus cagar budaya, baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional!

Walaupun tidak menghancurkan seluruh bangunan, tetapi tindakan ini menjadikan citra Pesanggrahan Ambarukmo sebagai tempat sakral dan cagar budaya terhapus serta menjadi contoh buruk bagi publik dalam hal pelestarian. Kepentingan pelestarian pusaka budaya tak ternilai dikalahkan oleh kepentingan pembangunan mall yang dilakukan tanpa studi kelayakan dan AMDAL yang jelas

Foto-foto:

foto Udara



Sebelum Amplaz dibangun


Setelah Amplaz dibangun (Google earth 23 September 2008)

Foto-Foto Pesanggrahan Ambarukmo


Digilas Amplaz

Amplas dan "Gendok Tengen"

"nDalem" Pesanggrahan Ambarukmo

"Bale Kambang" Pesanggrahan Ambarukmo

Tangga Naik "Bale Kambang"

Bale Kambang

Pekarangan Belakang yang Tak Terurus
Foto Oleh: Yuliadi (06/196417/SA/13650)
Tugas Kuliah Arkeologi Publik

Sumber : http://elantowow.wordpress.com
http://taksidoberkucing.multiply.com


Tidak ada komentar: